Toxic Relationship
Parenting
Kamis, 14 Maret 2024 14:38
Toxic Relationship dalam Bahasa Indonesia adalah hubungan yang toksik, dimana beberapa ahli mendefinisikannya sebagai hubungan yang tidak sehat, ketika hubungan tersebut tidak lagi harmonis akan menimbulkan emosi negatif yang mengendalikannya dan mengakibatkan saling menyakiti. Hubungan yang beracu...

Toxic Relationship dalam Bahasa Indonesia adalah hubungan yang toksik, dimana beberapa ahli mendefinisikannya sebagai hubungan yang tidak sehat, ketika hubungan tersebut tidak lagi harmonis akan menimbulkan emosi negatif yang mengendalikannya dan mengakibatkan saling menyakiti. Hubungan yang beracun memiliki efek yang merugikan pada kesehatan mereka yang mengalaminya, karena depresi dan tidak bahagia bisa menghambat untuk menjalani kehidupan yang produktif, sehat, dan bahagia.
Hubungan toksik seringkali dianggap sepele, akan tetapi jika dibiarkan, hubungan yang tidak sehat tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental maupun fisik seseorang di dalamnya.
Meski sering dikaitkan dengan hubungan antar kekasih, sebenarnya toxic relationship juga bisa terjadi pada ranah pertemanan bahkan keluarga.
Ciri-ciri Hubungan Toksik, antara lain:
Selalu dikontrol Pasangan
Tanda yang paling terlihat jelas dari hubungan ini adalah salah satu pihak selalu mengontrol pihak lainnya. Contohnya, pasanganmu memaksakan kehendaknya terhadap hidup yang kamu jalani, walaupun mungkin keinginanmu tidak sejalan. Ia juga mungkin akan sering memaksamu atau mengatakan kalimat tertentu yang mengatasnamakan cinta untuk membuatmu menurutinya. Adanya kontrol membuatmu seringkali tidak menjadi dirimu sendiri.
Tidak Mendapatkan Dukungan
Hubungan yang sehat selalu memberi dukungan satu sama lain. Namun, pada hubungan toksik, setiap pencapaian yang diperoleh akan dianggap menjadi kompetisi.
Selalu dicurigai dan Dikekang
Hubungan juga dikatakan toksik saat pasangan sudah terlalu posesif. Dia selalu mau tahu tentang segala kegiatan sehari-harimu dan marah jika kamu tidak segera mengabarinya. Selain itu, terkadang dia juga melarangmu untuk tidak lagi memakai jenis pakaian tertentu yang mungkin menarik perhatian orang lain.
Sering Dibohongi
Kejujuran merupakan salah satu pondasi untuk membentuk hubungan yang sehat. Namun, jika pasangan sering berbohong dan menutupi banyak hal, maka bisa jadi kamu dalam hubungan toksik.
Tidak Terjalin Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang terjadi cenderung berakhir menjadi pertengkaran. Pada akhirnya, masing-masing orang menjadi enggan berbicara satu sama lain, sehingga tidak menemukan solusi dan akhirnya menghindari satu sama lain.
Selalu dicurigai dan Dikekang
Hubungan juga dikatakan toksik saat pasangan sudah terlalu posesif. Dia selalu mau tahu tentang segala kegiatan sehari-harimu dan marah jika kamu tidak segera mengabarinya. Selain itu, terkadang dia juga melarangmu untuk tidak lagi memakai jenis pakaian tertentu yang mungkin menarik perhatian orang lain.
Sering Dibohongi
Kejujuran merupakan salah satu pondasi untuk membentuk hubungan yang sehat. Namun, jika pasangan sering berbohong dan menutupi banyak hal, maka bisa jadi kamu dalam hubungan toksik.
Tidak Terjalin Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang terjadi cenderung berakhir menjadi pertengkaran. Pada akhirnya, masing-masing orang menjadi enggan berbicara satu sama lain, sehingga tidak menemukan solusi dan akhirnya menghindari satu sama lain.
Adanya Kekerasan
Kekerasan, apapun bentuknya (verbal, maupun non verbal) merupakan hal yang salah dan tidak dapat dianggap wajar. Jika mengalami hal tersebut dalam suatu hubungan, maka bisa dipastikan bahwa hubungan tersebut sudah tidak sehat.
Kekerasan, apapun bentuknya (verbal, maupun non verbal) merupakan hal yang salah dan tidak dapat dianggap wajar. Jika mengalami hal tersebut dalam suatu hubungan, maka bisa dipastikan bahwa hubungan tersebut sudah tidak sehat.
Pada sebagian besar kasus Hubungan toksik dalam percintaan, pihak yang menjadi korban terkadang tidak menyadari bahwa ia sedang dalam hubungan tidak sehat. Justru, ia akan menganggap sikap pasangannya sebagai hal normal dan tetap bertahan atas dasar cinta.
Dampak Hubungan Toksik
Hubungan Toksik membuat korbannya merasa rendah diri, mengalami stress, kecemasan, bahkan hingga depresi. Tidak hanya gangguan psikologis, situasi ini juga dapat menyebabkan gangguan Kesehatan fisik, seperti gangguan psikosomatik atau penyakit jantung.
Cara Mengatasi Hubungan Toksik
Jika kamu saat ini dalam hubungan toksik dan menemukan artikel ini, maka ini adalah Langkah awal. Berawal dari “tahu” kemudian “memahami” dan diharapkan adanya “Kesadaran” akan hubungan toksik ini. Jika muncul kesadaran maka harus diakui bahwa ini adalah hubungan toksik (jangan berdalih ini adalah bentuk cinta, kasih saying atau apapun).
Kedua adalah Mencintai diri (dengan mengenali, memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan diri, maka kita dapat menghargai dan mencintai diri kita, tentunya tidak akan membiarkan orang lain menyakiti diri kita)
Ketiga adalah Bersikap Asertif dengan cara mengkomunikasikan perasaamu secara jujur dan tegas pada pasangan.
Keempat adalah mengurangi ekspektasi terhadap orang yang toksik karena mereka tidak akan berubah bila bukan karena kemauannya sendiri
Terakhir adalah memilih pergaulan. Bergaulah dengan orang-orang dengan vibe positif yang bisa menjadi support system dirimu agar kamu bisa keluar dari hubungan tidak sehat ini
Terakhir adalah memilih pergaulan. Bergaulah dengan orang-orang dengan vibe positif yang bisa menjadi support system dirimu agar kamu bisa keluar dari hubungan tidak sehat ini
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Seberapapun Kemajuanmu, Hargai!
artinya kamu sudah berproses