Artikel Edukasi
Kategori
MERAWAT PERNIKAHAN “Menikah lalu Mencintai”
Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diingat ketika kita menjalani pernikahan, baik itu mencinta terlebih dahulu atau mencinta setelah menikah, yaitu:Pernikahan membutuhkan kompromi Sebelum menikah kita perlu sadar bahwa pernikahan yang berjalan dengan baik adalah pernikahan yang didalamnya terdapat kompromi. Mengapa? Sebab menikah merupakan persatuan dua individu yang berbeda sejak lahir dan dilatarbelakangi oleh keluarga yang berbeda pula. Akan berat ketika masing-masing pasangan mempertahankan cara hidupnya, sebab tidak mungkin semua yang kita inginkan adalah hal yang sama dengan yang pasangan inginkan. Berkompromi berlaku bagi kedua belah pihak dan anda tidak harus setuju dengan semua yang dikatakan atau dipercayai pasangan Anda, tetapi Anda harus jujur terbuka untuk mempertimbangkan kondisinya. Pernikahan adalah memberi dan menerima, bukan hanya menerima.Pernikahan bukan untuk merubah pasanganHarapan untuk mengajak pasangan mengikuti semua kemauan kita adalah hampir mustahil. Meskipun ketika pada akhirnya perubahan itu terjadi, hal ini merupakan buah dari saling memahami dan mengerti dalam proses menjalin pernikahan. Bisa saja bukan perubahan pada pasangan yang perlu kita kejar, namun meningkatkan kemampuan kita beradaptasi pada hal-hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kemampuan kita sendiri. Kemauan kita untuk menurunkan standar-standar yang telah kita patok sebelum bertemu dengan pasangan. Strategi ini akan membuat kita lebih santai dalam menghadapi perbedaan. Komunikasikan apa yang kita rasakan. Bicaralah dengan pasangan. Sampaikan apa yang kita suka dan tidak suka, harapan-harapan kita dalam menjalani pernikahan, jujurlah dan bicarakan dengan penuh kasih. Komunikasi disini butuh niat dan tekad. Pemilihan kata dan kalimat perlu diperhatikan agar pembicaraan dengan pasangan tidak menyinggung atau terkesan menggurui. Tidak memaksakan perubahan berarti kita menghormati pasangan. Ia adalah individu yang berbeda dengan kita, sadari hal itu. Pertahankan rasa hormat akan memberikan ruang cinta untuk terus mengalir dalam kondisi apapun.Pernikahan yang sukses adalah kerja keras“Jika itu cinta sejati, maka ia tidak membutuhkan kerja keras”. Benarkah? Mengharapkan pernikahan yang mudah, mulus, tanpa godaan dan badai mungkin hanyalah mimpi. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Keberuntungan mungkin terjadi sesekali dalam hidup kita, namun tetap dibutuhkan kerja keras untuk mempertahankan keberuntungan tersebut. Dalam suatu perusahaan akan sangat jarang kita bisa tiba-tiba berada di puncak karir, menjadi manajer, menjadi direktur tanpa adanya kerja keras terlebih dahulu. Begitu pula halnya dengan pernikahan. Jangan berpikir menikah itu mudah hanya karena saling mencintai. Sebab cinta adalah sisi emosi manusia yang bisa berubah setiap saat. Namun menumbuhkan cinta terus menerus adalah pekerjaan yang bisa kita lakukan agar cinta itu selalu ada dan semakin bertambah.Tanaman membutuhkan segala upaya untuk tetap bertahan hidup. Ia perlu angin, air, kadang-kadang kekeringan untuk menumbuhkan akar yang semakin kuat. Demikian juga dengan pernikahan. Perlu kerja keras untuk memperkuat akar pernikahan. Kemauan untuk belajar dari kesalahan akan membantu kita memperoleh solusi yang tepat dalam merespon tantangan dan kendala yang terjadi dimasa depan.Kemampuan membaca pikiran pasangan Selalu ada harap-harapan dalam pernikahan. Akan tetapi ketika harapan kita terhadap pasangan terlalu tinggi dan gagal, kita cenderung langsung lompat pada kesimpulan negatif terhadap pernikahan dan pikiran pasangan kita. Kita seolah membaca jalan pikiran pasangan, padahal yang kita tangkap hanyalah pikiran negatif yang muncul dari kita sendiri. Seringkali kita mendengar ungkapan “Jika dia mencintaiku, dia tahu apa yang aku inginkan”, “Aku kan tidak harus bertanya”, “Dia seharusnya tahu bahwa dia melakukan kesalahan”. Akan tetapi yang terjadi adalah, dia tidak tahu meskipun seharusnya ia tahu. Saat Anda merasa tidak harus bertanya, tanyakanlah. Jika Anda menganggap ia harusnya tahu, sampaikanlah karena ia tidak akan tahu sampai Anda memberitahunya.Setiap individu berbeda, harapan masiang-masing individu berbeda begitu pula dengan pengalaman yang dilaluinya. Wanita dan pria sangat berbeda. kita masing-masing diciptakan dengan kekuatan dan kelamahan yang berbeda. Maka sudah seharusnya kita melihat dunia ini dengan berbeda. Perbedaan-perbedaan yang ada inilah yang membuat kita tidak dapat mengharapkan orang lain untuk membaca pikiran kita. Kita tidak bertugas untuk membaca pikiran pasangan kita, namun kita berbagi pikiran, perasaan, dan hati kita kepada dirinya dan mendengarkannya ketika ia sedang berbagi pikiran.Judul Buku: Merawat PernikahanPenulis Netty Dyan Prastika

Author: Putu Aris Indrayani,M.Psi.,Psikolog
Diposting pada 5 November 2024
Kesehatan Mental dan Mindfulness
Setiap manusia tentu pernah mengalami pengalaman-pengalaman hidup yang mungkin tidak menyenangkan, namun tidak dikelola dengan baik, sehingga pada akhirnya bisa jadi tidak terselesaikan dan terpendam dalam alam bawah sadar lalu mempengaruhi Kesehatan mental kita. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, dan Mindfulness adalah salah satu praktik yang baik untuk menjaga kesehatan mental. Jangan menunggu untuk memiliki masalah dalam kesehatan mental untuk memulai praktek baik ini yaa… Mulailah dari Sekarang!!
Wednesday, 23 Oct 2024 11:08
Author: Putu Aris Indrayani,M.Psi.,Psikolog
Self care untuk menjaga kesehatan Fisik dan Mental Jangka Panjang
Merawat kesehatan fisik dan mental secara jangka panjang memerlukan pendekatan holistik yang mencakup kebiasaan-kebiasaan baik di berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa langkah self-care yang bisa diterapkan:1. Kesehatan FisikOlahraga rutin: Latihan fisik minimal 30 menit sehari, atau 60...
Monday, 07 Oct 2024 19:01
Author: Dr. dr. I Putu Belly Sutrisna, SpKJ, M.Biomed

Memahami Kebiasaan Melukai Diri (Self-Harm)
Melukai diri atau self-harm adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk merusak diri mereka sendiri sebagai cara untuk mengatasi emosi atau tekanan yang dirasakan. Meskipun kebiasaan ini sering kali disalahpahami sebagai upaya bunuh diri, penting untuk dicatat bahwa banyak orang yang melakukan s...
Wednesday, 28 Aug 2024 14:37
Author: dr. Cindy Gautama, SpKJ
Pasca Perceraian & Pengasuhan Yang Berpotensi Menimbulkan Trauma Fisik dan Psikologis
Anak-anak yang mengalami gejala depresi di masa remaja itu biasanya memiliki kesulitan-kesulitan dimasa kecilnya. Sewaktu remaja, individu yang mengalami permasalahan depresi, diwaktu fase perkembangan sebelumnya biasanya mengalami kesulitan terkait dengan pengasuhan. Anak-anak yang orangtuanya bertengkar dan tidak rukun, selalu terjadi situasi ketegangan terus menerus, itu akan berpotensi membentuk remaja yang rentan, yang tidak sehat, sehingga nanti ketika remaja akan mudah untuk mengalami depresi, karena didalam fase perkembangan masa remaja itu juga ada tekanan-tekanan, itu juga akan membuat inividu menjadi rapuh, yang dapat juga berpotensi akan mengalami depresi atau berbagai permasalahan psikologis lainnya.
Monday, 26 Aug 2024 11:25
Author: Ni Luh Rasmin., S.Psi., M.Psi., Psikolog, CRT